Kegagalan Aksi Protes Mogok Pekerja PT Mitra Stania Prima (MSP) Sungailiat, Kabupaten Bangka Tahun 2020

Anita Pisma

doi:10.61183/jsc.v2i2.43

Authors

Anita Pisma Universitas Bangka Belitung

Abstract

Media sosial telah menjadi platform penting dalam komunikasi politik modern, memungkinkan politisi membangun citra dan menjangkau pemilih. Studi ini meneliti penggunaan media sosial untuk branding politik oleh anggota DPRD Bangka Tengah melalui analisis kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan analisis konten akun media sosial, seperti Facebook, Tiktok, dan Instagram. Hasil menunjukkan bahwa anggota DPRD Bangka Tengah aktif memanfaatkan media sosial untuk membangun citra politik, menyebarkan informasi, dan berinteraksi langsung dengan masyarakat. Strategi mereka meliputi memposting konten relevan terkait isu lokal, berpartisipasi dalam diskusi, dan merespons pertanyaan warga, sehingga menciptakan branding politik unik. Meskipun demikian, masih ada anggota yang mengandalkan cara tradisional, seperti sosialisasi langsung, dalam promosi diri. Penelitian ini memberikan wawasan tentang bagaimana media sosial dapat digunakan untuk branding politik di tingkat lokal dan memberikan rekomendasi untuk optimalisasi strategi komunikasi politik melalui media sosial.

Keywords:

DPRD Bangka Tengah, Political Branding, Social Media Utilization

Downloads

PDF (Bahasa Indonesia)

References

Abdurahman, W. & Liliyah, N. (2017). Evaluasi Pemanfaatan Media Sosial bagi Pelaksanaan Fungsi Anggota DPRD Jawa Tengah. Jurnal Politika 8(1).

Ahmadi, R. (2016). Metodologi Penelitian Kualitatif, Yogyakarta : AR-RUZZ MEDIA.

Alam, S. (2021). Penggunaan media sosial sebagai alat komunikasi politik. Avant Garde, 9(1), 67. https://doi.org/10.36080/ag.v9i1.1257

Anshari, F. (2016). Komunikasi Politik di Era Media Sosial. Jurnal Komunikasi, 8(1), 91–101. Retrieved from https://journal.uii.ac.id/jurnal-komunikasi/article/view/6469

Arifin, A. (2003). Komunikasi Politik, Jakarta : Balai Pustaka.

Bogdan, R. C., & Biklen, S. K. (1992). Qualitative Research for Education: An Introduction to Theory and Methods (Second Edi). Allyn and Bacon.

Dewi, R., & Janitra, A. (2018). Dramaturgi Dalam Media Sosial: Second Account Di Instagram Sebagai Alter Ego. Jurnal Ilmu Komunikasi, 8(3), 340-347. https://Jkms.Ejournal.Unri.Ac.Id/Index.Php/Jkms/Article/View/5671

Lees-Marshment, J. (2014). Political marketing. In Routledge eBooks. https://doi.org/10.4324/9781315775043

Miles, M. B. & Huberman, M. (1992). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Penerbit. Universitas Indonesia.

Munzir, A. A. (2019). Beragam Peran Media Sosial dalam Dunia Politik di Indonesia. JPPUMA Jurnal Ilmu Pemerintahan Dan Sosial Politik Universitas Medan Area, 7(2), 173. https://doi.org/10.31289/jppuma.v7i2.2691

Nimmo, D. (2006). Komunikasi poltik : Khalayak dan efek. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Prastowo, A. 2011. Metode Penelitian Kualitatif, Yogjakarta: AR-RUZZ MEDIA.

Susanto, E. H. (2017). Media Sosial Sebagai Pendukung Jaringan Komunikasi Politik. Jurnal ASPIKOM, 3(3), 379. https://doi.org/10.24329/aspikom.v3i3.123

Taufiq, T., Muhammad, F., & Ariadin, A. (2023). Strategi Komunikasi Politik Anggota DPRD Kabupaten Nunukan Dalam Meningkatkan Peran Legislatif Di Era Digital. Journal Social, Science, and Enginering 2(1). https://journal.unifa.ac.id/index.php/jsse/article/view/467

Widiyanto, D., & Istiqomah, A. (2020). Tantangan Pendidikan Kewarganegaraan di Era Disrupsi. Prosiding Konferensi Nasional Kewarganegaraan V Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta, 174.