Conflict Resolution Process Between PT Bangka Asindo Agri and Kenanga Community in 2019

Proses Resolusi Konflik Antara PT. Bangka Asindo Agri dan Masyarakat Kenanga Tahun 2019

Authors

  • Fadhilah Nur Ramadhini Universitas Bangka Belitung

Abstract

Peneltian ini membahas mengenai proses resolusi konflik antara PT. Bangka Asindo Agri dan masyarakat Kenanga tahun 2019. Konflik tersebut disebabkan oleh adanya pencemaran udara dari limbah pabrik milik PT. Bangka Asindo Agri yang diduga mengganggu kenyamanan masyarakat Kenanga. Upaya resolusi konflik telah dilakukan dalam beberapa tahun sejak tahun 2017. Akan tetapi upaya tersebut belum berhasil mengendalikan konflik yang ditandai dengan adanya upaya-upaya resolusi konflik lain melalui mediasi hingga tahun 2019 bersama dengan Bupati Bangka. Namun mediasi tersebut belum juga berhasil untuk mengendalikan konflik. Sebab, hingga Maret 2020 masih terjadi gejolak konflik antar dua pihak tersebut yang kemudian berakhir pada penahanan 6 masyarakat Kenanga atas kasus dugaan penyalahgunaan wewenang dan pemalsuan. Maka perlu untuk mengetahui apa faktor penyebab belum berhasilnya mediasi pada resolusi konflik antara PT. Bangka Asindo Agri dan masyarakat Kenanga tahun 2019 tersebut. Teori yang digunakan adalah teori konflik dari Ralf Dahrendorf. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik Analisi data yaitu menggunakan reduksi data, Penyajian data, dan Penarikan Kesimpulan. Hasilnya proses resolusi konflik dilakukan melalui mediasi pada 8 Desember 2019 bersama dengan Bupati Bangka sebagai mediator. Proses mediasi berjalan alot namun pada akhirnya dapat mendapatkan kesepakatan yang dilakukan dalam beberapa tahapan yakni (1) pemetaan mediasi. (2) menyusun desain intervensi. (3) melakukan dengar pendapat. (4) mengembangkan iklim konflik yang kondusif. (5) transformasi elemen konflik. (6) merumuskan alternatif keputusan bersama. (7) memilih satu alternatif yang disepakati bersama. (8) melaksanakan kesepakatan. Ditemukan ada beberapa faktor yang menyebabkan proses resolusi konflik ini dikatakan belum berhasil mengendalikan konflik yakni (1) pengakuan, yakni PT. Bangka Asindo dan masyarakat Kenanga tetap saling mempertahankan kepentingannya. PT. Bangka Asindo Agri dalam menyampaikan kepentingannya berupaya untuk tetap ingin menjalankan aktivitas pabriknya karena menilai aroma tidak sedap dari pabriknya telah jauh berkurang. Sedangkan masyarakat Kenanga juga berupaya mempertahankan keinginannya untuk meminta pabrik PT. Bangka Asindo Agri tutup dan berhenti beroperasi. (2) menyetujui aturan main, yakni PT. Bangka Asindo Agri sebagai pihak penyebab konflik melanggar kesepakatan hasil mediasi tahun 2019.

Keywords:

Masyarakat Kenaga, Mediasi, PT. Bangka Asindo Agri, Resolusi Konflik

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Fadhilah Nur Ramadhini, Universitas Bangka Belitung

The author is currently a student of the Department of Political Science, Universitas Bangka Belitung.

References

How to Cite

Ramadhini, F. N. (2023). Conflict Resolution Process Between PT Bangka Asindo Agri and Kenanga Community in 2019: Proses Resolusi Konflik Antara PT. Bangka Asindo Agri dan Masyarakat Kenanga Tahun 2019. Journal of Politics and Democracy, 3(1), 39–50. https://doi.org/10.61183/polikrasi.v3i1.14

Published

2023-07-27